scroll for more! ⟶
Cinchy Blog / Siat Geni - Festival Api di Bali yang Wajib Dinantikan
Siat Geni - Festival Api di Bali yang Wajib Dinantikan
Diterbitkan: 05 Oct 2025
By Syahrial Maulana Sudarto
Travel Enthusiast

TANGGAL PENJEMPUTAN - TANGGAL PENGEMBALIAN
WAKTU PENJEMPUTAN
-- : -- --
- 09:00 AM
- 09:30 AM
- 10:00 AM
- 10:30 AM
- 11:00 AM
- 11:30 AM
- 12:00 PM
- 12:30 PM
- 01:00 PM
- 01:30 PM
- 02:00 PM
- 02:30 PM
- 03:00 PM
- 03:30 PM
- 04:00 PM
- 04:30 PM
- 05:00 PM
- 05:30 PM
- 06:00 PM
- 06:30 PM
- 07:00 PM
- 07:30 PM
- 08:00 PM
- 08:30 PM
- 09:00 PM
WAKTU PENGEMBALIAN
-- : -- --
- 09:00 AM
- 09:30 AM
- 10:00 AM
- 10:30 AM
- 11:00 AM
- 11:30 AM
- 12:00 PM
- 12:30 PM
- 01:00 PM
- 01:30 PM
- 02:00 PM
- 02:30 PM
- 03:00 PM
- 03:30 PM
- 04:00 PM
- 04:30 PM
- 05:00 PM
- 05:30 PM
- 06:00 PM
- 06:30 PM
- 07:00 PM
- 07:30 PM
- 08:00 PM
- 08:30 PM
- 09:00 PM
DURASI
2 Hari
Bali bukan hanya tujuan wisata pantai berpasir dan sawah yang asri, tapi juga terkenal akan keindahan tradisi kuno dan upacara spiritual yang unik.
Bagi wisatawan yang mencari pengalaman otentik di luar jalur wisata biasa, ritual tahunan Siat Geni menawarkan pandangan yang menakjubkan ke dalam hati budaya pulau yang mendalam.
Jika Anda merencanakan perjalanan ke Pulau Dewata, memahami "perang api" yang luar biasa ini adalah suatu keharusan.
Apa Itu Siat Geni?

credit: Instagram @bayusastranegari
Siat Geni adalah upacara "perang api" yang spektakuler dan dramatis, yang dilestarikan oleh masyarakat Desa Adat Tuban, di Kecamatan Kuta, Badung, Bali.
Namanya sendiri sederhana namun kuat: "Siat" berarti perang atau bertarung, dan "Geni" berarti api. Secara harfiah, ini adalah pertarungan dengan api.
Meskipun terlihat seperti kobaran api yang kacau dengan percikan dan asap tebal, makna filosofis di balik ritual ini sangat spiritual.
Ini adalah upaya untuk membersihkan aura negatif atau "leteh" (kotoran batin), seperti nafsu jahat, penyakit, dan segala bentuk kesialan, yang berada di dalam diri peserta dan desa.
Percikan api yang beterbangan selama ritual diyakini akan membakar unsur-unsur negatif ini, mengubahnya menjadi energi positif, sehingga menciptakan keseimbangan dan keselamatan bagi seluruh komunitas. Ini juga merupakan tindakan persatuan yang kuat, mempererat ikatan di antara warga desa.
Asal-usul Siat Geni terkait dengan proses pembukaan lahan di Desa Tuban pada masa lampau.
Menurut legenda, ketika orang pertama kali memasuki hutan yang dianggap angker dan sakral, beberapa di antaranya mengalami kesurupan.
Mengikuti nasihat dari seorang tetua yang bijaksana dan sakti, ritual Siat Geni ditetapkan sebagai persembahan untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.
Secara spiritual, ritual ini juga merupakan isyarat penyambutan untuk Kala Geni Ludra (atau Rudra), seorang pengawal dewa-dewi yang memiliki kekuatan api dan bertugas membersihkan kekuatan negatif.
Dengan menyajikan "perang api" ini, masyarakat berharap dapat menenangkan Kala Geni Ludra dan mendorongnya untuk membersihkan desa. Tradisi yang mendalam ini memastikan kelangsungan kemurnian spiritual Tuban.
Kapan dan Di Mana Menyaksikan Siat Geni?

credit: Instagram @imadedana
Ritual Siat Geni berlangsung setahun sekali di Pura Dalem Kahyangan di Desa Adat Tuban.
Jika Anda akrab dengan daerah tersebut, Pura ini terletak sekitar 1 km di selatan Bandara Internasional Ngurah Rai, dekat dengan Patung Satria Gatotkaca yang terkenal.
Siat Geni dilakukan setahun sekali, tepatnya pada malam Purnama Kapat—bulan purnama keempat dalam kalender Bali, yang biasanya jatuh pada awal Oktober.
Sebagai contoh, upacara ini sering diadakan sekitar waktu bulan purnama di bulan Oktober. Untuk memberikan Anda tanggal pasti, ritual akan diadakan pada 6 Oktober 2025.
Acara utama umumnya dimulai pada malam hari, sekitar pukul 19.00 atau 20.30 waktu setempat, dan berlangsung selama kurang lebih satu jam yang intens.
Baca Juga:
Upacara Ngaben di Bali: Fakta Menarik & Etikanya
8 Hal yang Harus Dihindari di Bali untuk Liburan Aman & Bebas Masalah
Festival Layang-layang Bali - Waktu, Tips & Lokasi Terbaiknya
Apa Itu Canang Sari, Sejarah, dan Fungsinya
Apa Itu Melukat (Ritual Pembersihan Jiwa) di Bali?
Prosesi Siat Geni dari Awal hingga Akhir

credit: Instagram @demorgen
Acara ini bukan hanya pertempuran; ini adalah upacara spiritual yang direncanakan dengan cermat, berlangsung selama beberapa hari, dan berpuncak pada pertunjukan api yang memukau.
Ritual Pendahuluan dan Persembahan
Seluruh prosesi dimulai sekitar lima hari sebelum perang api.
Ini melibatkan penyembelihan hewan kurban: biasanya seekor babi dipersembahkan kepada Sang Kala, dan hewan berkaki dua, seperti ayam, dipersembahkan kepada Kala Wisaya.
Darah hewan-hewan ini kemudian dipercikkan di sisi Pura Tuban, Pasar Agung, dan di perempatan jalan besar sebagai persembahan kepada Kala (kekuatan alam, terkadang negatif).
Penyucian Peserta
Pada hari dilaksanakannya Siat Geni, para pemuda lajang yang akan berpartisipasi berkumpul di pura untuk melakukan persembahyangan.
Mereka kemudian disucikan dengan percikan air suci, yang dikenal sebagai Tirtha Pasupati.
Air suci ini dimaksudkan untuk membersihkan mereka, baik secara fisik maupun spiritual, sekaligus memberikan perlindungan dan kekebalan selama ritual berlangsung.
Upacara Pembukaan dan Tarian
Ritual secara resmi dibuka dengan Tari Pendet yang anggun, yang ditarikan oleh para remaja putri.
Tarian penyambutan ini adalah isyarat untuk menerima kedatangan leluhur, dewa-dewi, dan yang terpenting, Kala Geni.
Perang Api (Acara Puncak)
Para peserta, yang berjumlah sekitar 100 pemuda (40-60 orang di setiap kelompok) dari dua kelompok pemuda lokal (Sekaa Teruna Pertiwi Santi dan Sekaa Teruna Bhuana Kusuma), dibagi menjadi dua tim, mewakili utara dan selatan.
Mereka mengenakan pakaian tradisional, biasanya kamen (sarung), dan udeng (ikat kepala), kemudian memasuki arena.
Mereka dipimpin oleh seorang Saye (wasit). Senjata yang digunakan adalah serabut kelapa kering (sabut) yang dibakar hingga menjadi bara yang berpijar.
Para pemuda kemudian saling menyerang, baik satu lawan satu maupun dua lawan dua, membenturkan sabut berapi ke tubuh atau di atas kepala lawan.
Hal ini menciptakan tontonan yang mendebarkan berupa percikan api dan kepulan asap tebal.
Suasana menjadi elektrik. Ini adalah demonstrasi keberanian dan komitmen spiritual yang intens dan berenergi tinggi.
Meskipun pertarungan terlihat dramatis, saat ritual berakhir, terjadi tindakan rekonsiliasi yang indah: para peserta segera berjabat tangan dan berdamai, menunjukkan bahwa "perang" itu murni bersifat seremonial dan spiritual.
Siat Geni adalah pemandangan tak terlupakan yang akan melekat pada ingatan pengunjung lama setelah percikan api padam.
Tips dan Etika Menonton bagi Wisatawan
Menyaksikan Siat Geni adalah sebuah kehormatan, dan menunjukkan rasa hormat terhadap kesakralan acara ini adalah hal yang penting.
Jaga Jarak Aman: Karena ritual ini melibatkan api hidup dan bara yang beterbangan, sangat disarankan agar Anda menjaga jarak aman dari area pertempuran utama. Jangan memasuki zona pertarungan dalam keadaan apa pun.
Jangan Mengganggu: Ini adalah ritual sakral. Tontonlah dengan penuh rasa hormat. Jangan mencoba mengganggu prosesi, memasuki area ritual tanpa izin, atau berteriak. Pertahankan sikap yang sopan dan tenang sepanjang upacara.
Pertimbangkan Pemandu Lokal: Untuk pemahaman yang lebih dalam dan kemudahan navigasi acara serta adat istiadat setempat, sangat disarankan untuk menyewa pemandu lokal Bali.
Berpakaian Sopan: Sebagai tanda penghormatan terhadap lokasi dan acara suci, kenakan pakaian yang sopan dan tertutup.
Catatan Khusus untuk Wanita: Sesuai dengan keyakinan Hindu setempat, wanita yang sedang menstruasi disarankan untuk tidak memasuki area ritual atau pura, karena darah menstruasi secara tradisional dianggap dapat menodai kesucian tempat suci.
Ingin Melihat Siat Geni dengan Mudah? Yuk, Pakai Motor dari Cinchy!

Explore Bali with scooter
Mengalami tradisi luar biasa seperti Siat Geni membutuhkan kebebasan bergerak, dan cara terbaik untuk menjelajahi Bali adalah dengan motor yang andal.
Cinchy adalah rental motor terpercaya Anda di Bali, menawarkan cara yang mulus dan bebas khawatir untuk mencapai Pura Dalem Kahyangan di Tuban dan semua permata tersembunyi lainnya yang ditawarkan pulau ini.
Keselamatan Anda adalah prioritas nomor satu kami. Semua motor Cinchy dalam kondisi prima dan diservis secara berkala.
Proses kami sederhana dan bebas repot. Cukup bawa Kartu Identitas (KTP atau Paspor) Anda yang masih berlaku, Surat Izin Mengemudi (SIM C atau Internasional) yang berlaku, Tiket penerbangan pulang pergi, dan Bukti pemesanan hotel untuk durasi penyewaan motor.
Untuk wilayah perkotaan utama di Bali, kami menyediakan layanan antar-jemput motor gratis, menambah kenyamanan ekstra langsung ke hotel Anda.
Pesan motor Anda dengan Cinchy sekarang dan bersiaplah untuk perjalanan budaya yang tak terlupakan untuk menyaksikan kekuatan dan keagungan Siat Geni!
Siap untuk perjalanan Anda di Bali?
Pesan terlebih dahulu motor anda untuk kenyamanan pikiran. Cinchy menawarkan Pembatalan GRATIS 24 jam.
