scroll for more! ⟶
Cinchy Blog / Festival Layang-layang Bali - Waktu, Tips & Lokasi Terbaik untuk Menontonnya
Festival Layang-layang Bali - Waktu, Tips & Lokasi Terbaik untuk Menontonnya
Diterbitkan: 21 Jun 2025

By Syahrial Maulana Sudarto
Travel Enthusiast

TANGGAL PENJEMPUTAN - TANGGAL PENGEMBALIAN
WAKTU PENJEMPUTAN
-- : -- --
- 09:00 AM
- 09:30 AM
- 10:00 AM
- 10:30 AM
- 11:00 AM
- 11:30 AM
- 12:00 PM
- 12:30 PM
- 01:00 PM
- 01:30 PM
- 02:00 PM
- 02:30 PM
- 03:00 PM
- 03:30 PM
- 04:00 PM
- 04:30 PM
- 05:00 PM
- 05:30 PM
- 06:00 PM
- 06:30 PM
- 07:00 PM
- 07:30 PM
- 08:00 PM
- 08:30 PM
- 09:00 PM
WAKTU PENGEMBALIAN
-- : -- --
- 09:00 AM
- 09:30 AM
- 10:00 AM
- 10:30 AM
- 11:00 AM
- 11:30 AM
- 12:00 PM
- 12:30 PM
- 01:00 PM
- 01:30 PM
- 02:00 PM
- 02:30 PM
- 03:00 PM
- 03:30 PM
- 04:00 PM
- 04:30 PM
- 05:00 PM
- 05:30 PM
- 06:00 PM
- 06:30 PM
- 07:00 PM
- 07:30 PM
- 08:00 PM
- 08:30 PM
- 09:00 PM
DURASI
2 Hari
Bali, sebuah pulau yang identik dengan pemandangan menakjubkan dan ketenangan spiritual, menyimpan rahasia yang mengubah langitnya menjadi kanvas yang semarak: Festival Layang-Layang Bali.
Ini bukan sekadar acara; ini adalah tontonan budaya yang mendalam di mana tradisi kuno bertemu dengan seni yang menakjubkan.
Jika Anda adalah seorang traveler di Bali yang mempertimbangkan untuk merasakan pengalaman budaya yang unik, memahami festival ini adalah kunci.
Anda pasti ingin tahu kapan Festival Layang-Layang Bali diadakan, di mana bisa melihat Festival Layang-Layang Bali, dan kiat-kiat penting untuk membuat pengalaman Anda tak terlupakan.
Apa Itu Festival Layang-Layang Bali?

Festival Layang-Layang Bali (BKF) adalah perayaan budaya tahunan yang secara indah menggabungkan ritual spiritual Hindu, kompetisi tradisional, dan pengerjaan yang spektakuler.
Berakar pada tradisi kuno "ruwat bumi," sebuah ritual untuk mengusir kejahatan dan mengungkapkan rasa syukur atas panen, festival ini telah berkembang menjadi acara internasional yang menarik ribuan pengunjung dan peserta.
Ini adalah bukti semangat abadi budaya Bali dan tampilan seni tradisional yang semarak.
Pada intinya, festival ini adalah ekspresi kebanggaan komunal dan kehebatan artistik yang penuh semangat.
Tim-tim dari berbagai Banjar (kelompok komunitas) mendedikasikan waktu berbulan-bulan untuk membuat layang-layang megah mereka.
Udara dipenuhi antisipasi, suara musik Gamelan tradisional, dan sorakan kolektif penonton saat layang-layang raksasa ini diterbangkan ke langit.
Ini benar-benar pemandangan yang patut disaksikan, mencerminkan hubungan mendalam masyarakat Bali dengan alam dan kepercayaan spiritual mereka.
Festival ini menampilkan beberapa jenis layang-layang tradisional Bali, masing-masing dengan makna dan desain uniknya:
Bebean: Layang-layang berbentuk ikan ini melambangkan kemakmuran. Layang-layang ini seringkali yang terbesar, beberapa di antaranya mencapai panjang hingga 10 meter, mendominasi langit dengan kehadirannya yang luar biasa.
Janggan: Menyerupai burung atau naga, layang-layang ini terkenal dengan ekornya yang sangat panjang, terkadang membentang lebih dari 100 meter. Layang-layang ini melambangkan hubungan spiritual, menari dengan anggun di angin.
Pecukan: Berbentuk seperti daun, Pecukan dikenal sebagai yang paling menantang untuk diterbangkan karena desainnya yang secara inheren tidak stabil. Menguasai penerbangannya adalah ujian keterampilan yang sebenarnya bagi para penerbang layang-layang.
Selain bentuknya yang menawan, beberapa layang-layang dirancang sebagai "Guwang" atau "layang-layang musik."
Kreasi rumit ini menghasilkan suara dengungan yang khas saat melayang, menambahkan dimensi pendengaran pada tontonan visual.
Pembuatan layang-layang ini adalah proses yang sakral. Sesepuh desa mengawasi konstruksi, dan ritual dilakukan oleh seorang Mangku atau Pedanda untuk menentukan hari baik untuk berbagai tahap pembuatan dan penerbangan layang-layang.
Bambu, kain katun, dan sutra adalah bahan utama, dipilih karena kekuatan dan fleksibilitasnya.
Kompetisi itu sendiri adalah sorotan utama, dengan setiap tim (sekaa layangan) terdiri dari 70–80 anggota, termasuk penerbang, pembawa bendera, dan musisi Gamelan.
Mereka berkompetisi dalam kategori seperti durasi penerbangan terpanjang, desain terindah, dan take-off terbaik.
Tim internasional juga berpartisipasi, menambah dimensi global pada acara lokal yang berharga ini.
Warna-warna tradisional yang digunakan pada layang-layang—merah, putih, hitam, dan kuning—memiliki makna simbolis yang mendalam, mewakili Trimurti Hindu:
Merah: Melambangkan Brahma, sang pencipta.
Putih: Melambangkan Wisnu, sang pemelihara.
Hitam: Melambangkan Siwa, sang penghancur.
Jalinan seni, spiritualitas, dan upaya komunitas yang rumit ini menjadikan Festival Layang-Layang Bali pengalaman yang benar-benar unik dan memperkaya.
Kapan Festival Layang-Layang Bali Diadakan?
Festival Layang-Layang Bali secara strategis diadakan selama musim angin kencang di Bali, biasanya antara Juli dan Agustus.
Waktu ini memastikan bahwa layang-layang raksasa memiliki kondisi angin yang optimal untuk melayang dengan megah.
Meskipun puncak kompetisi seringkali terjadi pada bulan Juli, acara yang lebih kecil dan penerbangan layang-layang lokal dapat berlangsung hingga Oktober, terutama di desa-desa yang dikelilingi oleh sawah.
Penting untuk dicatat bahwa tanggal pasti untuk festival utama dapat bervariasi setiap tahun, karena sering ditentukan oleh kalender Bali (Pawai Layang-Layang) dan hari-hari baik.
Jika Anda merencanakan perjalanan Anda di sekitar festival Hindu yang luar biasa ini, selalu disarankan untuk memeriksa kalender acara lokal, situs web resmi badan pariwisata Bali, atau sumber berita terpercaya mendekati tanggal perjalanan Anda untuk jadwal yang paling tepat.
Mengetahui waktu terbaik untuk mengunjungi Bali untuk festival layang-layang memastikan Anda tidak akan melewatkan acara utamanya.
Lokasi Terbaik untuk Menonton Festival Layang-Layang Bali

Untuk sepenuhnya membenamkan diri dalam kemegahan festival layang-layang di Bali, memilih lokasi menonton yang tepat adalah krusial. Berikut adalah beberapa lokasi utama:
1. Pantai Padang Galak
Pantai Padang Galak di Sanur bisa dibilang merupakan lokasi paling terkenal dan utama untuk Festival Layang-Layang Bali.
Tempat ini menawarkan area menonton yang paling luas, memungkinkan Anda menyaksikan layang-layang yang tak terhitung jumlahnya memenuhi langit secara bersamaan.
Pantai ini juga biasanya terletak di dekat panggung Gamelan utama, membenamkan Anda dalam musik tradisional yang mengiringi acara.
Tim-tim terbaik sering memilih untuk berkompetisi di sini, menjanjikan tingkat seni dan tontonan yang tinggi.
Kiat untuk Menonton Festival Layang-Layang di Pantai Padang Galak:
Datang Lebih Awal: Usahakan tiba sebelum pukul 09.00 pagi, terutama pada akhir pekan atau selama hari-hari kompetisi besar, untuk mengamankan tempat menonton yang baik dan teduh. Pantai bisa menjadi sangat ramai.
Perlindungan Matahari: Area ini menawarkan sedikit naungan alami, jadi bawalah topi, kacamata hitam, dan sunscreen.
Tetap Terhidrasi: Bawa air atau beli minuman dari banyak penjual.
2. Pantai Karang (Sanur)
Bagi mereka yang mencari pengalaman yang sedikit lebih tenang, Pantai Karang di Sanur menawarkan alternatif yang lebih tenang.
Ini adalah tempat yang sangat baik untuk fotografi, memungkinkan Anda mengabadikan layang-layang yang menakjubkan tanpa terlalu banyak gangguan dari keramaian besar.
Anda juga akan menemukan warung lokal di sini, menyajikan hidangan lezat khas Bali seperti Ayam Betutu dan Es Cendol yang menyegarkan, cocok untuk camilan di tengah festival.
3. Pantai Mertasari
Pantai Mertasari dikenal sebagai lokasi kompetisi layang-layang kontemporer.
Di sini, Anda mungkin melihat layang-layang kreatif yang seringkali unik, berbentuk karakter populer seperti dinosaurus atau superhero.
Ini adalah tempat yang fantastis bagi mereka yang menghargai interpretasi modern seni layang-layang di samping bentuk tradisional.
Baca Juga:
Apa Saja yang Bisa Ditemukan di Sanur Bali Seputar Kebudayaannya
Panduan Tips Aman Berkendara Motor di Sanur
Nikmati Perjalanan Anda ke Festival Layang-Layang Bali dengan Motor dari Cinchy!

Menjelajahi Bali bisa menjadi petualangan tersendiri, dan ketika datang untuk merasakan acara lokal seperti Festival Layang-Layang Bali, memiliki transportasi sendiri menawarkan kebebasan dan fleksibilitas yang tak tertandingi.
Bayangkan melaju melalui rute pemandangan indah, merasakan angin Bali, dan tiba di lokasi menonton pilihan Anda dengan mudah.
Di sinilah menyewa motor dari Cinchy sangat berguna.
Cinchy berkomitmen untuk meningkatkan pengalaman Bali Anda dengan persewaan motor yang andal dan nyaman. Berikut adalah mengapa para traveler memilih kami:
Kendaraan Andal & Aman: Motor kami, termasuk model populer Honda Scoopy dan Yamaha Fazzio, dirawat dengan cermat dan diservis secara teratur demi keselamatan Anda.
Harga Kompetitif & Fleksibel:
Harian: Mulai dari IDR 95.000/hari (~US$5.84 atau ~AU$9).
Mingguan: Mulai dari IDR 560.000 (~US$34.44 atau ~AU$53.38).
Bulanan: Mulai dari IDR 1.500.000 (~US$92.24 atau ~AU$142.97) untuk masa inap yang lebih lama.
Penyewaan Cepat & Mudah: Cukup bawa ID valid Anda (Paspor/KTP), Surat Izin Mengemudi (Internasional/SIM C), tiket penerbangan pulang-pergi, dan booking hotel. Kami membuat prosesnya lancar.
Dukungan Pelanggan 24/7: Tim kami selalu siap membantu Anda, siang atau malam.
Bisa Lakukan Pengiriman & Penjemputan: Kami menawarkan pengiriman dan penjemputan motor di area perkotaan besar di seluruh Bali demi kenyamanan Anda.
Ekstra Penting Tanpa Biaya: Setiap penyewaan termasuk helm berkualitas (ukuran anak tersedia berdasarkan permintaan), hair net sekali pakai untuk kebersihan, phone holder untuk navigasi, dan jas hujan/poncho agar Anda tetap kering selama hujan tropis mendadak.
Untuk merasakan keindahan Bali dan keajaiban festival layang-layang di Bali, sewa motor Anda dari Cinchy sekarang!
Siap untuk perjalanan Anda di Bali?
Pesan terlebih dahulu motor anda untuk kenyamanan pikiran. Cinchy menawarkan Pembatalan GRATIS 24 jam.
