scroll for more! ⟶
Cinchy Blog / Apa Itu Canang Sari, Sejarah, dan Fungsinya
Apa Itu Canang Sari, Sejarah, dan Fungsinya
Diterbitkan: 30 Jul 2025

By Syahrial Maulana Sudarto
Travel Enthusiast

TANGGAL PENJEMPUTAN - TANGGAL PENGEMBALIAN
WAKTU PENJEMPUTAN
-- : -- --
- 09:00 AM
- 09:30 AM
- 10:00 AM
- 10:30 AM
- 11:00 AM
- 11:30 AM
- 12:00 PM
- 12:30 PM
- 01:00 PM
- 01:30 PM
- 02:00 PM
- 02:30 PM
- 03:00 PM
- 03:30 PM
- 04:00 PM
- 04:30 PM
- 05:00 PM
- 05:30 PM
- 06:00 PM
- 06:30 PM
- 07:00 PM
- 07:30 PM
- 08:00 PM
- 08:30 PM
- 09:00 PM
WAKTU PENGEMBALIAN
-- : -- --
- 09:00 AM
- 09:30 AM
- 10:00 AM
- 10:30 AM
- 11:00 AM
- 11:30 AM
- 12:00 PM
- 12:30 PM
- 01:00 PM
- 01:30 PM
- 02:00 PM
- 02:30 PM
- 03:00 PM
- 03:30 PM
- 04:00 PM
- 04:30 PM
- 05:00 PM
- 05:30 PM
- 06:00 PM
- 06:30 PM
- 07:00 PM
- 07:30 PM
- 08:00 PM
- 08:30 PM
- 09:00 PM
DURASI
2 Hari
Saat menjelajahi jalanan Bali yang ramai, Anda pasti akan menemukan keranjang kecil nan rumit yang menghiasi trotoar, etalase toko, depan pintu, bahkan motor yang diparkir.
Kreasi penuh warna dan wangi ini adalah Canang Sari, inti dari persembahan harian dalam budaya Bali.
Namun, apa sebenarnya Canang Sari itu? Lebih dari sekadar hiasan, ini adalah ekspresi mendalam dari iman, rasa syukur, dan perpaduan unik agama Hindu di Bali.
Mari kita mengurai makna, sejarah, komponen, dan signifikansi mendalam dari persembahan spiritual yang ada di mana-mana ini.
Apa Itu Canang Sari?
Intinya, Canang Sari adalah persembahan harian umat Hindu Bali. Kata "canang" sendiri berarti "keranjang kecil berisi bunga", dan "sari" berarti "esensi" atau "kecantikan batin".
Dengan demikian, Canang Sari melambangkan esensi bunga, yang dipersembahkan dengan hati yang tulus.
Canang Sari dibuat dengan cermat dari daun kelapa muda (janur) menjadi keranjang kecil, seringkali berbentuk persegi atau persegi panjang.
Kemudian diisi dengan berbagai bunga berwarna-warni, nasi, makanan ringan kecil, dan barang-barang simbolis lainnya.
Persembahan ini bukan hanya ditujukan kepada para dewa; mereka adalah bagian fundamental dari konsep filosofis Bali tentang Yadnya, yaitu tindakan pengorbanan dan pengabdian demi kesejahteraan.
Setiap pagi, dan seringkali sepanjang hari, umat Hindu Bali dengan cermat menyiapkan dan mempersembahkan persembahan ini, sebuah ritual indah yang dilakukan dengan keanggunan dan dedikasi.
Ini adalah pengingat akan akar spiritual pulau ini yang dalam, dan perwujudan fisik dari rasa syukur serta keharmonisan harian.
Sejarah di Balik Canang Sari

Asal-usul Canang Sari telah membentang berabad-abad, terjalin dengan kedatangan dan evolusi agama Hindu di Bali.
Meskipun garis waktu yang tepat sulit ditentukan, akarnya terletak pada tradisi Veda kuno dari India, yang disesuaikan dari waktu ke waktu dengan kepercayaan animisme asli Bali.
Konsep inti membuat persembahan (Banten) untuk menjaga keharmonisan antara manusia, dewa, dan alam adalah fundamental.
Persembahan awal kemungkinan lebih sederhana, menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapat.
Struktur rumit dan komponen spesifik Canang Sari modern berkembang seiring dengan karakteristik unik Hindu Bali, yang sangat dipengaruhi oleh konsep Tri Hita Karana (keharmonisan dengan Tuhan, manusia, dan alam).
Ini menjadi cara yang standar dan mudah diakses bagi setiap rumah tangga, terlepas dari kekayaan, untuk melakukan puja (sembahyang) yang penting setiap hari.
Kehadirannya menandakan kekuatan tradisi yang abadi di tengah hiruk pikuk modern Bali.
Komponen Canang Sari

credit: Illustration by Diandra Canti Hadiawan | dribbble.com/diandracanti
Sebuah Canang Sari tunggal adalah alam semesta mini, setiap elemen dipilih dengan cermat karena nilai simbolisnya. Memahami bagian-bagiannya akan memperdalam apresiasi terhadap apa itu Canang Sari:
Celemik: Ini adalah alasnya, keranjang kecil yang dianyam dengan rumit dari daun kelapa muda (janur). Ini melambangkan tubuh manusia atau alam semesta itu sendiri, wadah yang menampung semua elemen suci.
Bunga: Bagian yang paling mencolok secara visual, bunga dipilih bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena warna dan simbolisme arahnya yang spesifik. Bunga putih (seperti melati atau kamboja) menghadap Timur, didedikasikan untuk Iswara (manifestasi Siwa). Bunga merah (seperti kembang sepatu atau kelopak mawar) menghadap Selatan untuk Brahma. Bunga kuning (seperti marigold atau cempaka) menghadap Barat untuk Mahadewa (manifestasi Siwa lainnya). Bunga biru atau hijau (seperti tapak dara) menghadap Utara untuk Wisnu. Susunan ini menghormati para dewa dari arah mata angin dan Trimurti (Brahma, Wisnu, Siwa), yang melambangkan penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran.
Nasi: Sebagai makanan pokok, nasi melambangkan rezeki yang diberikan oleh Tuhan, menandakan rasa syukur atas rezeki harian.
Porosan: Daun sirih yang dilipat, kapur, dan pasta gambir, porosan dianggap sebagai jantung persembahan. Ini melambangkan ketulusan, kemurnian pikiran, dan penyatuan Trimurti (Brahma, Wisnu, dan Siwa).
Kekiping / Makanan Ringan: Makanan ringan atau biskuit tradisional kecil disertakan, melambangkan keinginan materi dan persembahan kepada bhuta kala (roh bawah atau kekuatan elemental) untuk menenangkan mereka dan menjaga keseimbangan di dunia gaib.
Garam: Simbol pelestarian, kemurnian, dan elemen bumi.
Koin: Koin tradisional ini melambangkan pengorbanan diri, mewakili kekayaan nyata yang ditawarkan sebagai bagian dari pengabdian.
Dupa: Asap harum dupa membawa doa dan niat ke surga, memurnikan suasana, dan menghubungkan dunia materi dengan alam spiritual.
Air: Seringkali dipercikkan dari ranting kecil, air suci digunakan untuk pemurnian dan pemberkatan persembahan.
Fungsi Mendalam Canang Sari

Tindakan mempersembahkan Canang Sari jauh lebih dari sekadar ritual sederhana; itu mewujudkan fungsi spiritual yang mendalam yang meresapi setiap aspek kehidupan Bali.
Memahami fungsi-fungsi ini memberikan jawaban lengkap tentang apa itu Canang Sari bagi masyarakat Bali.
Ekspresi Syukur: Ini adalah fungsi utama. Setiap Canang Sari adalah "terima kasih" yang tulus kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) atas berkat yang diterima, atas kehidupan itu sendiri, dan atas keharmonisan alam semesta.
Harmoni dan Keseimbangan (Tri Hita Karana): Filosofi dasar Bali ini menekankan keharmonisan antara Tuhan, manusia, dan alam. Canang Sari memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ini:
Parhyangan (Dewa): Persembahan yang dibuat untuk para dewa di pura dan pelangkiran.
Pawongan (Manusia): Tindakan menyiapkan dan mempersembahkan menumbuhkan rasa kebersamaan, pengabdian bersama, dan hubungan antar manusia.
Palemahan (Lingkungan / Bhuta Kala): Persembahan diletakkan di tanah untuk menenangkan roh-roh bawah dan menjaga keseimbangan dengan alam, memastikan kemakmuran dan mencegah kemalangan.
Penyucian Diri dan Koneksi Spiritual: Persiapan dan persembahan Canang Sari yang penuh perhatian adalah tindakan meditasi. Ini adalah momen refleksi, kerendahan hati, dan koneksi sadar dengan ilahi, memurnikan pikiran dan roh.
Ritual Harian: Canang Sari adalah landasan kehidupan sehari-hari, diamati secara konsisten pagi, siang, dan malam. Rutinitas ini memberikan struktur pada praktik spiritual, memastikan bahwa persembahan suci secara konsisten dibuat.
Simbol Siklus Kehidupan: Penciptaan harian dan sifat sementara Canang Sari mencerminkan siklus hidup, kematian, dan kelahiran kembali, menyoroti ketidakkekalan hal-hal materi dan sifat abadi roh.
Baca Juga:
Apa Saja yang Bisa Ditemukan di Sanur Bali Seputar Kebudayaannya
10 Pura Terkenal di Bali: Destinasi Wisata Spiritual Terbaik
4 Pura di Seminyak Bali untuk Eksplorasi Budaya
Mengapa Anda Tidak Boleh Menginjak Canang Sari Sembarangan
Mengingat signifikansinya yang mendalam, sangat penting untuk memahami mengapa Canang Sari harus selalu diperlakukan dengan hormat.
Menginjak Canang Sari dianggap tidak sopan bukan karena dilarang, tetapi karena mengganggu kesucian persembahan dan niat di baliknya.
Ini bukan sekadar hiasan; ini adalah persembahan sakral yang membawa pengabdian dan rasa syukur masyarakat Bali, didedikasikan untuk ilahi dan untuk menjaga keseimbangan kosmik.
Ketika Anda melihat Canang Sari di tanah, terutama di area publik, itu berarti sudah memenuhi tujuannya dalam persembahyangan.
Persembahan ini mudah terurai secara hayati dan secara alami dibiarkan kembali ke bumi.
Namun, demi menghormati ritual Hindu dan kepercayaan yang sangat dipegang teguh oleh masyarakat setempat, selalu lebih baik untuk berjalan mengelilinginya daripada menginjaknya.
Tindakan sederhana ini menunjukkan pemahaman dan apresiasi Anda terhadap budaya Bali dan praktik spiritual mereka yang indah.
Jelajahi Keindahan Spiritual Bali dengan Motor dari Cinchy!

Explore Bali with scooter
Sekarang setelah Anda memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang apa itu Canang Sari dan perannya yang tak terpisahkan dalam kehidupan Bali, Anda lebih siap untuk menghargai permadani spiritual pulau yang unik ini.
Untuk benar-benar membenamkan diri dalam budaya yang kaya ini, memiliki kebebasan untuk menjelajah sesuai keinginan Anda adalah kuncinya.
Di sinilah Cinchy hadir!
Sebagai layanan penyewaan motor tepercaya di Bali, Cinchy menawarkan:
Motor yang Terawat dan Aman: Semua motor kami dalam kondisi sangat baik, diservis secara teratur untuk memastikan keselamatan Anda saat menjelajahi jalanan Bali dan menemukan permata tersembunyi.
Harga Kompetitif: Cinchy menawarkan berbagai paket penyewaan, mulai dari harian hingga bulanan, dengan harga yang ramah di kantong. Sewa Harian mulai dari hanya Rp 95.000/hari. Paket mingguan tersedia mulai dari Rp 560.000, dan Sewa Bulanan mulai dari Rp 1.500.000, ideal untuk para pelancong jangka panjang yang menikmati suasana spiritual Bali.
Proses Sewa Cepat dan Mudah: Berangkat jalan-jalan sangat mudah! Cukup bawa Kartu Identitas Valid Anda (Paspor atau KTP), SIM C yang berlaku, tiket penerbangan pulang pergi, dan reservasi hotel untuk durasi penyewaan motor. Kami bangga dengan pengalaman tanpa kerumitan.
Layanan 24/7: Dukungan pelanggan kami tersedia sepanjang waktu untuk membantu dengan kebutuhan apa pun yang mungkin Anda miliki selama eksplorasi Anda di Bali.
Layanan Antar-Jemput: Untuk kenyamanan maksimal, kami menawarkan layanan antar-jemput motor gratis untuk area perkotaan utama di Bali, terutama di dekat Seminyak.
Setiap penyewaan Cinchy mencakup fasilitas fantastis untuk kenyamanan dan keamanan Anda, dengan helm, penutup rambut, phone holder, dan jas hujan.
Jangan hanya mengunjungi Bali; alami secara mendalam.
Sewa motor dari Cinchy dan biarkan keajaiban pulau ini terungkap di hadapan Anda, satu perjalanan penuh kesadaran pada satu waktu!
Siap untuk perjalanan Anda di Bali?
Pesan terlebih dahulu motor anda untuk kenyamanan pikiran. Cinchy menawarkan Pembatalan GRATIS 24 jam.
