cinchy-logo

Cinchy Blog / Standar Helm SNI, DOT, ECE, SNELL: Mana yang Sebaiknya Dipilih?

Standar Helm SNI, DOT, ECE, SNELL: Mana yang Sebaiknya Dipilih?

Diterbitkan: 07 Jun 2025

blog-author-cinchy-team.png

By Cinchy Team

Travel Enthusiast

Standar Helm SNI, DOT, ECE, SNELL Mana yang Sebaiknya Dipilih
Book Your Ride in Just 1 Minute!

TANGGAL PENJEMPUTAN - TANGGAL PENGEMBALIAN

WAKTU PENJEMPUTAN

-- : -- --

WAKTU PENGEMBALIAN

-- : -- --

DURASI

2 Hari

Cek Ketersediaan
DAFTAR ISI

Lagi merencanakan petualangan seru keliling Bali naik motor? Pilihan yang keren banget, nih! Tapi sebelum Anda langsung naik motor dan mulai hidup ala “anak pulau”, ada satu hal penting yang harus banget kita obrolin—soal sertifikasi helm di Bali. Percaya deh, ini bukan ceramah keselamatan yang membosankan kok. Kita bakal kupas tuntas segala hal yang perlu Anda tahu biar kepala tetap aman selama menjelajah surga tropis ini.

Memahami Standar Helm di Bali: Bukan Sekadar Gaya-Gayaan

Saat Anda lagi asyik riding di tengah hamparan sawah Bali yang hijau atau menembus keramaian jalanan Seminyak, hal terakhir yang mau Anda khawatirkan pasti soal helm—apakah benar-benar bisa melindungi kepala Anda atau cuma jadi aksesoris doang. Tapi faktanya, nggak semua helm itu sama, dan di Bali, perbedaan kualitas helm bisa jadi penentu antara lecet ringan atau cedera serius yang mengubah hidup.

Pemerintah Indonesia benar-benar serius soal keselamatan helm, makanya ada standar ketat lewat sistem sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Ini bukan sekadar aturan ribet dari pemerintah, tapi sistem keamanan yang dirancang supaya setiap helm yang dijual di Indonesia sudah lolos uji kualitas yang ketat. Standar SNI 1811-2007 dan perubahannya SNI 1811-2007/Amd:2010 mengatur segalanya—mulai dari bahan, konstruksi, sampai prosedur pengujian helm.

Cara Tercepat Memesan Motor di Bali

Hanya 1 Menit. Reservasi Dijamin.

banner-image-mobile

Gunakan Kode Promo: EARLY5 Diskon 5% dengan memesan 1 bulan sebelumnya

Apa sih yang bikin sertifikasi SNI spesial? Beda dengan beberapa standar internasional yang kadang cuma mengandalkan tes dari pabriknya sendiri, helm SNI harus melewati serangkaian tes berat: mulai dari uji penyerapan benturan, ketahanan terhadap tusukan, sampai kekuatan tali dagu. Semua pengujian ini benar-benar meniru kondisi kecelakaan nyata di jalan, jadi helm Anda bisa diandalkan saat menghadapi kejutan di lalu lintas Bali yang kadang nggak terduga.

Tapi SNI bukan satu-satunya label yang bakal Anda temui di Bali. Banyak juga helm berlabel DOT (Department of Transportation) dari Amerika Serikat. DOT ini sudah ada sejak 1985 dan jadi standar minimum keselamatan di sana, tapi perlu diingat, produsen helm bisa “self-certify” alias menguji sendiri produknya tanpa harus dicek pihak ketiga. Jadi, walaupun helm DOT tetap memberikan perlindungan dasar, secara umum standar SNI yang sekarang berlaku di Indonesia dianggap lebih ketat dan relevan untuk kondisi jalanan di sini.

Sewa Helm Bersertifikat di Cinchy!

Capek lihat helm-helm “ajaib” yang kelihatannya sudah ikut perang dunia (atau lebih parah, bekas dipakai turis sebelumnya)? Lupakan pasar gelap dan sewa motor abal-abal. Di Cinchy, setiap motor yang Anda sewa langsung dapat dua helm bersertifikat SNI—bersih, steril, dan siap melindungi kepala Anda saat menjelajah serunya Bali.

👉 Kenapa harus repot?

✅ Sertifikat SNI = Aman secara hukum + perlindungan beneran

✅ Gratis di setiap sewa – Nggak ada biaya tambahan, nggak perlu tawar-menawar

✅ Kebersihan nomor satu – Dapat hair net baru dan lapisan helm yang sudah disteril

✅ Support 24/7 – Karena Bali nggak pernah tidur (dan tim Cinchy juga siap siaga)

Tinggal Klik, Chat, Book – Semudah itu!

🚀 Amankan Motor & Helm Anda Sekarang 🚀

P.S. Mau helm baru yang masih segel? Tinggal tambah Rp70.000 aja (~AU$6.67) – karena kepala Anda pantas dapat perlakuan VIP. 😉

Cinchy: Tempat di mana keamanan ketemu dengan vibes “wah, gampang banget sih ini!”

Biar liburan di Bali makin lancar tanpa ribet, sewa motor di Cinchy adalah pilihan terbaik. Langsung aja kunjungi Cinchy dan siap-siap jelajah Bali tanpa drama. Klik di sini untuk booking motor Anda!

Sertifikasi Helm di Bali

Waktu Anda pilih helm di Bali, pasti bakal lihat berbagai stiker sertifikasi nempel di belakang helm—DOT, SNI, kadang juga Snell atau ECE. Tapi, sebenarnya apa sih arti semua singkatan ini buat keselamatan Anda? Yuk, kita kupas tuntas biar Anda nggak bingung dan bisa pilih helm yang benar-benar melindungi kepala, bukan cuma sekadar gaya.

1. DOT: Standar Paling Minimal (Tapi Masih Lebih Baik Daripada Nggak Sama Sekali)

Mulai dari stiker DOT, ini adalah standar dari US Department of Transportation yang sudah ada sejak 1985. Uniknya, sertifikasi DOT itu mirip kayak “uji mandiri” dari pabrik helm. Produsen bisa ngetes sendiri helm mereka, pasang stiker DOT, dan nggak harus lapor hasilnya ke pemerintah. Jadi, ini soal kepercayaan—dan nggak semua produsen main fair. Tes DOT melibatkan helm dijatuhkan ke dua permukaan: landasan datar dari ketinggian 2 meter dan landasan bulat dari 1,5 meter, lalu sensor mengukur dampaknya di kepala boneka. Walaupun simulasi ini meniru kecelakaan umum, banyak yang bilang tesnya sudah ketinggalan zaman dan terlalu longgar. DOT memang kadang melakukan pengecekan acak, tapi tetap saja banyak helm gagal lolos. Artinya, stiker DOT belum tentu jaminan aman. Tapi, helm DOT tetap memenuhi standar minimum dan sudah menyelamatkan banyak nyawa—hanya saja jangan anggap ini standar terbaik.

2. SNI: Stempel Wajib Kalau Mau Aman di Bali

Di Bali, sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) bukan pilihan—ini wajib hukumnya! Mulai berlaku sejak 2007 (dan diperbarui 2010), SNI 1811-2007 punya aturan ketat soal bahan, desain, dan pengujian. Beda dengan DOT, SNI nggak bisa “uji mandiri” seenaknya. Helm harus lolos uji laboratorium pihak ketiga untuk penyerapan benturan, kekuatan tali, sampai ketahanan bahan di panas dan lembabnya Bali.

Apa aja yang diatur SNI?

  • Helm full-face wajib punya pelindung dagu, pelindung telinga, dan kaca yang nggak gampang berembun.

  • Helm open-face harus menutupi telinga dan punya bantalan leher yang kuat.

  • Semua helm wajib pakai bahan tahan UV dan keringat (penting banget di Bali!), plus lolos tes “roll-off” biar nggak lepas saat kecelakaan.

Intinya? Jangan pernah naik motor di Bali tanpa stiker SNI—ini tiket Anda buat aman dan nggak kena tilang.

3. Snell & ECE 22.05: Standar Dunia yang Super Ketat

Walau jarang di Bali, dua sertifikasi ini sering dibahas di komunitas safety:

Snell: Buat yang suka banget sama keamanan

Lahir dari kecelakaan balap di tahun 1950-an, Snell punya standar super ketat. Tesnya lebih ekstrem dari DOT—helm dijatuhkan dari 3 meter ke berbagai sudut, benar-benar meniru kecelakaan parah. Tapi, helm Snell biasanya lebih kaku dan kurang nyaman dipakai harian di jalanan Bali yang bergelombang. Harganya juga lumayan mahal dan susah dicari di sini.

ECE 22.05: Jagoan Eropa

Dipakai di seluruh Eropa, ECE 22.05 punya tes yang realistis dan ketat:

  • Mulai dari benturan miring (simulasi nabrak trotoar)

  • Tes kekuatan tali (ditarik 300kg!)

  • Sampai kaca helm yang langsung gagal kalau baret sedikit

ECE juga cek daya tahan helm seiring waktu—helm yang gampang rapuh nggak bakal lolos. Di Bali, helm ECE (misal LS2 atau Nolan) kadang ada di toko premium.

Kenapa Ini Penting Buat Anda di Bali?

Polisi di Bali nggak peduli helm Snell atau ECE—yang penting ada stiker SNI. Tapi, paham soal sertifikasi bikin Anda bisa bedain mana helm yang benar-benar aman. Tipsnya:

  • Hindari helm yang cuma DOT—biasanya impor murah yang perlindungannya kurang.

  • Cek stiker SNI (pastikan logo timbul, bukan stiker tempel) biar nggak ketipu KW.

  • Kalau nemu helm ECE/Snell, itu jackpot—tapi siap-siap harga lebih mahal.

Ingat, jalanan Bali sering chaos dan kecelakaan bisa terjadi berkali-kali dalam satu insiden. Helm yang lolos tes Snell bisa jadi lebih tahan banting, tapi untuk kebanyakan wisatawan, helm SNI asli sudah paling pas dari segi harga, kenyamanan, dan legalitas.

Tips Pro: Kalau sewa motor, cek dulu helmnya. Nggak ada stiker SNI? Minta ganti! Visor retak atau tali longgar? Mending cari tempat lain. Kepala Anda layak dapat perlindungan terbaik.

Sekarang, waktunya jelajah Bali dengan aman—selamat berpetualang! 🛵💨

Urusan Hukum: Kenapa Sertifikasi Helm Itu Penting, Nggak Cuma Soal Keselamatan

Nah, di bagian ini kita masuk ke topik yang serius, nih. Soal aturan helm di Indonesia, pemerintah nggak main-main! Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap pengendara dan penumpang motor WAJIB pakai helm yang sudah memenuhi standar nasional Indonesia (SNI). Ini bukan sekadar saran, tapi benar-benar hukum, dan sanksinya juga nggak main-main. Kalau Anda ketahuan naik motor tanpa helm bersertifikat SNI, siap-siap kena denda sampai Rp250.000 (sekitar 17 dolar Australia) atau bahkan bisa kena kurungan penjara sampai satu bulan. Dan tunggu dulu, kalau Anda yang nyetir dan penumpang Anda nggak pakai helm, Anda juga kena denda tambahan Rp250.000 sesuai Pasal 291. Jadi, dalam sekali razia, bisa-bisa Anda harus bayar Rp500.000 (sekitar 34 dolar Australia)—duit segitu bisa buat beli beberapa helm SNI yang bagus, lho! Penegakan aturan ini juga bukan sekadar ancaman di atas kertas. Polisi di Bali makin sering melakukan razia helm, apalagi buat turis asing yang kadang suka cuek sama aturan keselamatan. AKP Wayan Sugianta dari Polres Badung sudah bilang tegas: “Semua orang, baik lokal maupun asing, wajib pakai helm. Kami akan terus lakukan penindakan secara rutin.” Operasi di daerah wisata seperti Canggu juga menunjukkan pelanggaran helm jadi salah satu yang paling sering ditemukan, dan razia dadakan makin sering dilakukan. Bahkan, pemerintah Bali sempat mengancam bakal melarang penyewaan motor untuk turis asing kalau pelanggaran keselamatan, termasuk soal helm, terus terjadi. Gubernur I Wayan Koster sudah menyiapkan peraturan daerah yang bisa membatasi akses turis ke motor gara-gara banyak kasus turis asing yang mengalami cedera serius akibat abai soal keselamatan.

Mengenal Jenis Helm: Duel Full Face vs Open Face

Waktu Anda cari helm di Bali, biasanya akan ketemu dua tipe utama: helm full face dan open face (atau sering juga disebut half face). Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sendiri, jadi penting banget buat tahu bedanya sebelum Anda memutuskan.

1. Helm Open Face: Favoritnya Anak Bali

Helm open face ini memang jadi primadona di Bali, apalagi karena cuacanya yang tropis dan lembap. Model tiga perempat ini menutupi bagian atas dan samping kepala, tapi wajah Anda tetap terbuka—jadi jauh lebih adem dipakai di panasnya Bali. Helm ini cocok banget buat perjalanan singkat keliling kota, melindungi dari debu, serangga, dan pastinya sudah memenuhi syarat hukum. Soal kenyamanan, helm open face nggak ada lawan. Duduk di tengah macet Bali yang legendaris pun nggak bikin kepala “matang” kayak di oven. Plus, helm model ini jarang dilirik maling, jadi Anda bisa santai aja ninggalin helm di setang motor waktu lagi jalan-jalan.

2. Helm Full Face: Perlindungan Maksimal

Kalau Anda cari perlindungan paling maksimal, helm full face adalah juaranya. Statistik menunjukkan, bagian rahang adalah area yang paling sering kena benturan saat kecelakaan motor—dan sayangnya, area ini nggak terlindungi kalau Anda pakai helm open face. Jadi, buat Anda yang mau riding jauh, naik ke daerah pegunungan, atau memang nggak mau kompromi soal keselamatan, helm full face wajib banget dipilih. Helm full face zaman sekarang juga sudah dilengkapi ventilasi dan visor yang bisa dilepas, jadi panasnya bisa diminimalisir walau tetap lebih hangat dibanding open face. Perlindungannya nggak ada tandingannya. Satu catatan penting: helm full face yang bagus biasanya lebih “menggoda” maling, jadi jangan lupa bawa helm Anda waktu parkir motor, ya!

Mengenali Helm SNI Palsu: Jangan Sampai Tertipu!

Nah, di sinilah hal-hal mulai agak tricky, nih, Sobat. Pasar di Bali itu penuh banget sama helm SNI palsu yang kelihatan asli tapi perlindungannya cuma kayak topi kertas kena angin badai. Jadi, belajar cara bedain helm asli dan palsu ini bisa jadi penyelamat nyawa Anda, lho. Helm SNI asli harus punya tanda khusus dan memenuhi standar konstruksi yang ketat. Cari logo SNI resmi yang biasanya berwarna putih dan timbul (embossed) di permukaan helm, biasanya di sisi atau belakang. Helm asli juga punya nomor registrasi yang tercetak di bawah logo SNI. Harga sering jadi tanda paling jelas—kalau helm harganya terlalu murah, waspada deh! Helm SNI asli biasanya mulai dari Rp300.000 untuk model dasar, dan yang kualitasnya oke bisa sampai Rp500.000 sampai Rp800.000. Kalau harganya jauh di bawah itu, mending pikir-pikir lagi. Kalau diperiksa fisik, ada beberapa ciri yang bisa Anda cek. Sistem tali dagu helm asli itu kokoh, biasanya pakai bracket logam, sedangkan yang palsu sering cuma pakai klip plastik atau staples. Lebar tali dagu juga harus minimal 20mm sesuai standar SNI. Kalau helm terasa terlalu ringan atau cangkangnya tipis banget, mending tinggalkan aja. Tes di laboratorium juga nunjukin perbedaan mencolok antara helm asli dan palsu. Nuswandari dari Quality Control Cargloss pernah ngetes helm SNI palsu yang "pecah dua tepat di bagian atas cangkang" waktu diuji benturan. Ini bukan cuma soal nggak lolos standar, tapi bener-bener gagal total saat Anda butuh perlindungan paling utama.

Mau Cari Helm Berkualitas di Bali? Gampang, Kok!

Mencari helm berkualitas di Bali itu nggak perlu ribet atau kayak cari harta karun. Pulau ini punya banyak pilihan tempat buat beli helm asli dan bersertifikat yang bakal jaga kepala Anda tetap.

1. Platform Online: Praktis dan Banyak Pilihan

Kalau Anda pengen pilihan paling lengkap dan harga yang seringkali paling oke, coba deh cek platform online kayak Tokopedia, Shopee, dan Lazada. Di sana, helm tersedia dari merek lokal yang ramah di kantong sampai merek internasional premium. Ada juga toko resmi untuk merek seperti Arai, KYT, dan produsen terpercaya lainnya. Tapi, Anda harus tahu ukuran kepala Anda dengan tepat dan siap-siap nunggu pengiriman 3-7 hari.

Penjual online yang populer antara lain BOSHELM, Touwani, dan C4MILLE Store, yang semuanya menawarkan harga kompetitif dan layanan terpercaya. Keuntungan belanja online adalah Anda bisa dapat produk asli dengan harga grosir, yang biasanya jauh lebih murah dibanding toko fisik.

2. Toko Fisik: Coba Dulu Baru Beli

Meski belanja online praktis, cara terbaik buat beli helm tetap datang langsung ke toko fisik. Di setiap daerah di Bali, banyak toko helm yang tersebar di jalan-jalan ramai, jadi gampang banget cari helm di mana pun Anda menginap.

Kalau Anda di Jimbaran, coba deh mampir ke Robby Helm dan GWK Helm yang punya koleksi helm berkualitas. Di Kuta, ada banyak pilihan seperti Studio Helm, Central Helmet Handicraft, dan beberapa toko lain yang nggak terlalu dikenal tapi stoknya lengkap. Denpasar punya Azira Helm, sementara di Seminyak ada Rafif Helm. Buat yang nginep di Canggu, ada Nadha Helm, Toko Helm Canggu Tati, Cantika Helmet, dan Canggu Motorcycle Helmet Shop. Kalau ke Ubud, Anda bisa kunjungi Cun Helm atau Pusat Obral Helm Ubud yang lebih besar.

3. Pilihan dari Perusahaan Sewa Motor

Banyak perusahaan sewa motor yang juga menyediakan helm sebagai bagian dari layanan mereka, tapi kualitasnya bervariasi. Cinchy misalnya, menyediakan helm standar (gratis) dan juga helm premium untuk Anda yang mau perlindungan ekstra. Bali4Ride juga kasih dua helm setiap kali Anda sewa motor.

Kondisi helm sewaan biasanya mencerminkan kualitas perusahaan sewa itu sendiri. Helm yang terawat dengan lapisan dalam bersih dan visor tanpa goresan menunjukkan perusahaan yang serius soal keselamatan dan perawatan perlengkapan.

Merek Lokal vs Internasional: Pilih yang Mana, Ya?

Pasar helm di Bali itu seru banget karena Anda bisa pilih antara merek lokal Indonesia atau merek internasional, masing-masing punya keunggulan tergantung kebutuhan dan budget Anda.

1. Merek Lokal Indonesia: Kualitas Oke, Harga Bersahabat

Brand lokal seperti KYT, JPN, dan INK udah punya reputasi kuat soal helm SNI yang berkualitas dengan harga yang ramah di kantong. Produsen lokal ini ngerti banget kondisi jalanan dan cuaca Indonesia, jadi desainnya memang disesuaikan buat kenyamanan di sini. Yamaha dan Honda juga punya helm khusus buat pasar Indonesia.

Harga helm lokal juga bersahabat banget: half-face mulai dari Rp300.000-400.000 dan full-face dari Rp400.000-900.000. Karena diproduksi di dalam negeri, suku cadang gampang dicari dan garansi juga jelas di seluruh Indonesia.

2. Merek Internasional: Perlindungan Premium

Kalau Anda cari perlindungan maksimal dan nggak masalah keluar budget lebih, merek internasional seperti Nolan, LS2, dan Arai adalah pilihan kelas atas. Helm-helm ini pakai material canggih, ventilasi super, dan fitur keselamatan terbaru. Tapi, siap-siap harganya juga premium dan layanan purna jual di Bali masih terbatas.

Tantangan terbesar beli helm internasional di Bali adalah keasliannya. Barang palsu lumayan banyak, jadi harus ekstra teliti soal harga dan tempat beli. Helm internasional asli nggak diproduksi di Bali, jadi harganya kena bea impor dan markup toko—biasanya 50% lebih mahal dari harga pabrik.

Ukuran & Kecocokan: Jangan Sampai Salah Pilih

Soal ukuran, ini penting banget buat kenyamanan sekaligus keselamatan. Ukuran helm di Indonesia mengikuti standar internasional, tapi stok yang paling banyak itu size L. Ukuran M, S, atau XL biasanya harus pesan dulu. Ini karena rata-rata ukuran kepala orang Indonesia memang L, jadi buat turis yang kepala lebih kecil atau besar, kadang harus sedikit usaha ekstra.

Waktu coba helm, pastikan pas di kepala: nggak boleh terlalu sempit sampai sakit, tapi juga jangan longgar sampai helm bisa goyang-goyang. Helm yang pas itu harus terasa nyaman dan aman tanpa ada titik tekanan yang bikin nggak enak.

Kalau mau beli online, paling aman sih coba dulu di toko fisik buat tahu ukuran dan model yang cocok, baru deh hunting harga terbaik di online shop. Ingat, beda merek bisa beda juga ukurannya, jadi jangan asal pilih!

Perawatan & Tips Biar Helm Anda Awet dan Tetap Aman

Merawat helm dengan benar itu kunci supaya perlindungan dan kenyamanan Anda tetap maksimal selama petualangan di Bali. Bahkan helm baru pun tetap butuh perhatian khusus biar kualitasnya nggak turun dan tetap higienis.

1. Kebersihan & Higienitas

Cuaca tropis Bali bikin helm Anda gampang banget keringetan, kotor, dan lembap. Untungnya, helm modern biasanya punya lapisan dalam yang bisa dilepas dan dicuci—bisa dicuci bareng pakaian di mesin cuci atau dibawa ke laundry lokal. Beberapa laundry di Bali bahkan khusus menerima cuci helm, lho!

Rajin membersihkan helm itu bukan cuma soal kenyamanan. Keringat dan minyak dari kulit kepala yang menumpuk bisa bikin bahan helm cepat rusak, dan perlindungan jadi berkurang. Standar SNI juga sudah mengatur supaya bahan helm tahan terhadap minyak dan keringat, tapi tetap harus rutin dibersihkan, ya!

2. Perawatan Visor

Bagian visor helm paling rentan kena masalah di Bali. Pasir, debu, dan kotoran gampang banget bikin visor baret, yang akhirnya mengurangi jarak pandang dan bisa bikin silau parah, apalagi kalau riding malam. Sayangnya, visor yang sudah baret nggak bisa dipoles—solusinya cuma ganti baru.

Untungnya, ganti visor itu murah dan gampang. Hampir semua toko helm di Bali bisa bantu pasang visor baru, jadi Anda tinggal datang dan helm siap dipakai lagi. Ingat, jangan kompromi soal visor—pandangan yang jelas itu kunci keselamatan!

3. Penyimpanan & Perlindungan

Cara simpan helm juga ngaruh banget ke umur pakainya. Hindari naruh helm di bawah sinar matahari langsung atau di tempat yang panas banget, karena bisa bikin bahan pelindungnya cepat rusak. Simpan helm di tempat yang sejuk, berventilasi, dan jauh dari bahan kimia kayak bensin, oli, atau cairan pembersih.

Asuransi: Biaya Tersembunyi dari Pilihan yang Salah

Ini nih yang sering luput dari perhatian: perlindungan asuransi Anda sangat tergantung sama pilihan helm dan kepatuhan Anda pada aturan lokal. Jangan kira urusan helm cuma soal beli atau nggak—dampaknya bisa jauh lebih besar.

Sebagian besar asuransi perjalanan punya syarat khusus soal perlengkapan keselamatan. Kalau Anda kecelakaan dan nggak pakai helm yang benar, perusahaan asuransi bisa aja menolak klaim biaya pengobatan atau tanggung jawab hukum—baik untuk Anda sendiri maupun pihak ketiga.

Urusan makin ribet kalau bicara soal SIM. Banyak asuransi hanya meng-cover kecelakaan kalau Anda punya SIM motor yang sah. Kalau nggak punya, atau helm Anda nggak sesuai aturan, bisa-bisa perlindungan asuransi hilang total.

Biaya medis di Bali bisa melonjak drastis setelah kecelakaan motor. Tanpa asuransi, tagihan rumah sakit bisa tembus puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Jadi, investasi di helm yang benar-benar berkualitas itu jauh lebih murah daripada harus bayar biaya pengobatan sendiri.

Bingung Pilih Helm? Ini Rekomendasi Praktis Buat Anda!

Setelah kita bahas panjang-lebar soal dunia per-helm-an di Bali, berikut beberapa tips simpel biar kepala Anda tetap aman selama menjelajah surga tropis ini:

  • Untuk Pengunjung Jangka Pendek (1-2 minggu): Sebaiknya sewa helm dari perusahaan rental motor yang terpercaya atau beli helm open face SNI berkualitas di kisaran Rp300.000-500.000. Brand seperti KYT atau helm Yamaha/Honda lokal sudah cukup oke dan harganya masih ramah di kantong, tapi tetap aman.

  • Untuk Anda yang Tinggal Lama (Lebih dari 1 Bulan): Investasi di helm full face berkualitas dari merek yang sudah terbukti. Perlindungan ekstra ini sepadan banget dengan harga yang sedikit lebih mahal, apalagi kalau Anda suka riding jauh atau sering ganti-ganti medan selama di Bali.

  • Untuk Traveller Hemat: Jangan korbankan keselamatan demi irit. Helm SNI asli seharga Rp300.000 jauh lebih aman dibanding helm palsu Rp100.000 yang cuma buat gaya. Anggap helm ini sebagai perlengkapan wajib, bukan pengeluaran tambahan.

  • Untuk Pencari Perlindungan Premium: Brand internasional seperti Arai, Nolan, atau LS2 menawarkan teknologi dan material kelas dunia. Pastikan beli di dealer resmi dan cek keasliannya. Harganya memang lebih tinggi, tapi kualitas perlindungannya sepadan dengan investasi Anda.

Ingat, pilihan helm Anda nggak cuma soal keselamatan—tapi juga soal patuh hukum, perlindungan asuransi, dan kenyamanan selama di Bali. Pilih dengan bijak, berkendara dengan aman, dan nikmati semua keindahan pulau ini dengan rasa percaya diri karena sudah pakai perlindungan yang tepat. Mau lewat jalan berliku di Ubud atau melaju santai di pesisir Kuta, helm yang tepat bakal bikin petualangan Bali Anda jadi kenangan indah—bukan drama. Kepala Anda (dan perusahaan asuransi perjalanan Anda) pasti bakal berterima kasih karena Anda sudah ambil keputusan yang cerdas!

Siap untuk perjalanan Anda di Bali?

Pesan terlebih dahulu motor anda untuk kenyamanan pikiran. Cinchy menawarkan Pembatalan GRATIS 24 jam.

© 2024 HAK CIPTA CINCHY.
Syarat dan Ketentuan
logo-whatsapp-cinchy.life-rental-bali-motor
1